BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kemiskinan di setiap Negara memiliki
jenis, penyebab serta akibat yang berbeda-beda. Khususnya di Negara Indonesia
penyebab kemiskinan terbesar dikarenakan kurangnya sumber daya manusia yang
berpotensial dan kurangnya lapangan pekerjaan, pendidikan yang rendah dan banyak
lagi lainnya.
Secara teoritis kemiskinan dikatakan
sebagai sebuah fenomana dimana taraf hidup seseorang ( masyarakat ) didalam
suatu Negara masih sangat memprihatinkan (rendah), dimana seseorang ( masyarkat
) tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup yang selayaknya.
Begitupun didalam sebuah novel. Penulis
bisa memunculkan sisi kemiskinan pada sebuah novel untuk membuat alur cerita yang
bisa menarik seseorang. dan kemiskinan yang dimunculkan di dalam suatu novel
pun memiliki jenis, penyebab serta akibat yang berbeda-beda.
1.2 Rumusan
Masalah
Ø Apa pengertian, penyebab serta akibat dari kemiskinan ?
Ø Kalimat mana sajakah yang menunjukkan kemiskinan di dalam cerita “
seorang laki-laki dan kelinci” pada novel Halusinasi ?
Ø Apa jenis, penyebab dan akibat kemiskinan di dalam cerita “
seorang laki-laki dan kelinci” pada novel Halusinasi ?
Ø Kalimat mana sajakah yang menunjukkan kemiskinan di dalam cerita “
Lapar” pada novel Lapar ?
Ø Apa jenis, penyebab dan akibat kemiskinan di dalam cerita “ Lapar”
pada novel Lapar?
1.3 Pembatasan
Masalah
Makalah ini hanya membahas tentang
teori kemiskinan beserta Analisis jenis, penyebab dan akibat pada dua novel
yang berbeda yaitu novel Halusinasi dengan judul cerita “ seorang laki-laki dan
kelinci” dan novel Lapar dengan judul cerita “ Lapar”.
1.4 Tujuan
Penelitian
Pembuatan makalah ini memiliki beberapa
tujuan, diantaranya adalah :
Ø
Sebagai persyaratan Ujian Tengah
Semester mata kuliah teori sastra
Ø
Menganalisis lebih dalam lagi
tentang sosiologis sastra khususnya kajian tentang kemiskinan
1.5 Manfaat
Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
a.
Mahasiswa
Manfaat untuk mahasiswa
adalah mahasiswa dapat mengetahui bentuk kemiskinan didalam mengalisis tokoh utama
b. Pembaca
Manfaat
untuk pembaca adalah untuk memahami karakter tokoh utama khususnya didalam
kajian kemiskinan dalam ranah sosiologi sastra agar dapat mendalami isi cerita
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kemiskinan
Secara etimologis “kemiskinan” berasal dari kata
“miskin” yang artinya tidak berharta benda dan serba kekurangan. Terdapat
pengertian kemiskinan menurut para ahli, diantaranya:
·
Sorjono
Soekanto (1990): kemisikinan adalah suatu keadaan dimana seseorang
tidak sanggup memelihara dirinya sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan
juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya dalam kelompok
tersebut.
·
Departemen Sosial dan Biro Pusat
Statistik (BPS dan Depsos,2002): kemiskinan adalah ketidakmampuan
individu dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk hidup layak.
·
John Friedman: mendefinisikan kemiskinan sebagai suatu ketidaksamaan kesempatan
dalam mengakumulasikan basis kekuatan sosial.
2.2
Jenis-Jenis Kemiskinan
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian:
kemiskinan absolut, kemiskinan relatif
dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila
hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untak
memenuhi kebutuhan hidup minimum: pangan, sandang, kesehatan, papan,
pendidikan. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di
atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat
sekitarnya. Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau
sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya
sekalipun ada usaha dari fihak lain yang membantunya.
Untuk lebih
mengetahui secara pasti tingkat kemiskinan suatu masyarakat maka diciptakan
indikator kemiskinan atau garis kemiskinan. Di Indonesia, garis kemiskinan BPS
menggunakan dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kebutuhan dasar (basic needs
approach) dan pendekatan Head Count Index. Selain itu, terdapat garis kemiskinan lainnya, yaitu garis kemiskinan
Sajogyo dan garis kemiskinan Esmara. Sajogyo mendefinisikan batas garis kemiskinan sebagai tingkat konsumsi per
kapita setahun yang sama dengan beras. Kelemahan dari metode ini adalah hanya
menggunakan acuan satu harga komoditi dan porsinya dalam anggaran keluarga,
bahkan dalam keluarga miskin, menurun secara cepat.
Berdasarkan kelemahan tersebut Esmara
mencoba untuk menetapkan suatu garis kemiskinan pedesaan dan perkotaan yang
dipandang dari sudut pengeluaran aktual pada sekelompok barang dan jasa
esensial, seperti yang diungkapkan secara berturut-turut dalam Susenas.
Adapun kemiskinan, dapat dibedakan berdasarkan
kategorinya bisa dibedakan menurut jenisnya dan penyebabnya.
·
Menurut jenisnya.
Dalam hal ini kemiskinan dibedakan menjadi:
a)
Kemiskinan absolut/mutlak
Adalah
keadaan yang mana
pendapatan kasar bulanan tidak mencukupi untuk membeli keperluan minimum
sebuah isi rumah yang diukur berdasarkan tahap perbelanjaan minimum.
b)
Kemiskinan relative
Adalah kemiskinan yang dilihat berdasarkan perbandingan antara
sesuatu tingkat pendapatan lainnya. Contohnya, seseorang yang tergolong kaya
(mampu) pada masyarakat desa tertentu bias jadi termiskin pada masyarakat desa
yang lain.
Kemiskinan menurut penyebabnya
akan dijelaskan pada 2.3.
1.3
Penyebab Kemiskinan
·
Menurut penyebabnya
Dilihat
dari segi penyebabnya kemiskinan dapat dibagi menjadi:
a.
Kemiskinan structural
Kemiskinan struktural ini adalah suatu kondisi di mana
sekelompok orang berada di dalam wilayah kemiskinan, dan tidak ada peluang bagi
mereka untuk keluar dari kemiskinan, bahkan juga anak-anaknya. Mereka terjebak
dalam lingkaran setan kemiskinan, dan bisa dikatakan mengalami “kemiskinan
abadi“. Jika seorang pemulung punya anak, dan dia tidak memiliki biaya untuk
memberikan gizi yang cukup, maka akan berdampak kepada kecerdasan sang anak,
lalu juga tidak punya biaya menyekolahkan anaknya, maka seakan-akan keluar dari
wilayah kemiskinan hanyalah sebuah angan-angan.
Apa yang bisa membawa orang keluar dari kemiskinan struktural ?
Paling tidak secara teoritis ada 2 (dua) hal, yaitu (1) gizi yang baik semasa
balita, serta (2) pendidikan yang memadai. Dengan dua hal tersebut, kemiskinan
struktural bisa diatasi perlahan-lahan. Dengan demikian, program nasional atau
gerakan masyarakat pemberian gizi tambahan untuk balita miskin juga salah satu
upaya penting dalam menanggulangi kemiskinan struktural ini. Demikian juga
dengan penyediaan sekolah yang gratis untuk masyarakat miskin. Program anak asuh
yang menjadi inisiatif masyarakat beberapa tahun yang lalu juga merupakan upaya
untuk mengatasi kemiskinan struktural.
b.
Kemiskinan kultural
Disebut kemiskinan kultural, adalah budaya yang membuat orang
miskin, yang dalam antropologi disebut Koentjaraningrat dengan mentalitas atau
kebudayan kemiskinan sebagai adanya budaya miskin. Seperti, masyarakat yang
pasrah dengan keadaannya dan menganggap bahwa mereka miskin karena turunan,
atau karena dulu orang tuanya atau nenek moyangnya juga miskin, sehingga usahanya
untuk maju menjadi kurang.
Penyebab kemiskinan menurut Kuncoro (2000:107) sebagai berikut:
- Secara makro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola
kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan timpang,
penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah yang terbatas dan
kualitasnya rendah
- Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia karena
kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas juga
rendah, upahnya pun rendah
- Kemiskinan muncul sebab perbedaan akses dan modal.
ismawan
(2003:102) mengutarakan bahwa penyebab kemiskinan dan keterbelakangan adalah
persoalan aksesibilitas. Akibat keterbatasan dan ketertiadaan akses manusia
mempunyai keterbatasan (bahkan tidak ada) pilihan untuk mengembangkan hidupnya,
kecuali menjalankan apa terpaksa saat ini yang dapat dilakukan (bukan apa yang
seharusnya dilakukan). Dengan demikian manusia mempunyai keterbatasan dalam
melakukan pilihan, akibatnya potensi manusia untuk mengembangkan hidupnya menjadi
terhambat.
Kemiskinan
juga muncul karena adanya perbedaan kualitas sumber daya manusia, karena jika
kualitas manusianya rendah pasti akan mempengaruhi yang lain, seperti
pendapatan. Tapi itu hanyalah masalah klasik. Sekarang penyebab kemiskinan
adalah karena tidak mempunyai uang yang banyak. Orang yang mempunyai uang
banyak, mereka dapat meningkatkan kualitas hidupnya karena mereka dapat
bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Berbeda dengan orang miskin yang tidak
punya uang banyak, mereka tidak dapat bersekolah yang lebih tinggi karena
mereka tidak punya uang lagi untuk membiayai uang sekolah seperti masuk
perguruan tinggi atau SMA.
1.4
Akibat Kemiskinan
Dampak
kemiskinan di Indonesia memunculkan berbagai penyakit pada kelompok risiko
tinggi seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, dan lanjut usia. Diakui
bahwa sejak krisis ekonomi tahun 1997 jumlah penduduk miskin di Indonesia
meningkat. Kemiskinan yang terjadi di Indonesia menyebabkan cakupan gizi
rendah, pemeliharaan kesehatan kurang, lingkungan buruk, dan biaya untuk
berobat tidak ada. Akibat
terkena penyakit, menyebabkan produktivitas rendah, menghasilan rendah dan
pengeluaran bertambah. Kemiskinan memang tidak pernah berhenti dan tidak bosan
menghancurkan cita-cita masyarakat Indonesia khususnya para generasi muda.
Kemiskinan sudah banyak “membutakan” segala aspek seperti
pendidikan. Sebagian dari penduduk Indonesia lantaran
keterbatasan ekonomi yang tidak mendukung, oleh contoh kecil yang terjadi di
lapangan banyak anak yang putus sekolah karena menunggak SPP, siswa SD yang
nekat bunuh diri karena malu sering ditagih oleh pihak sekolah, anak di bawah
umur bekerja keras dengan tujuan memberi sesuap nasi untuk keluarganya, dll.
Bagaimana Indonesia mau maju kalau generasi muda yang seharusnya sekolah
sekarang ikut merasakan korban faktor kemiskinan.
Sekarang kemiskinan sudah memberikan dampak yang beraneka ragam mulai dari
tindak kriminal, pengangguran, kesehatan terganggu, dan masih banyak lagi.
Kemiskinan memang dapat menyebabkan beragam masalah tapi untuk sekarang masalah
yang paling penting adalah bagaimana caranya agar anak-anak kecil yang sama
sekali tidak mampu dapat bersekolah dengan baik seperti anak-anak lainnya.
Pertama itulah masalah yang harus dipecahkan oleh pemerintah karena jika
masalah itu tidak dapat dibereskan maka akan muncul masalah-masalah baru yang
lebih banyak lagi. Dan juga banyak orang-orang miskin terkena penyakit tapi
mereka sulit untuk berobat ke dokter karena mahal, walapun pemerintah sudah
memberikan kartu kemiskinan Tapi itu tidak menjamin di rumah sakit.
Kemiskinan memang dapat mengganggu kesejahteraan masyarakat, dan itu sangat
tampak dari adanya rumah kumuh di pinggiran sungai, adanya penyakit busung
lapar. Mungkin kemiskinan terjadi karena tidak dapat membiayai kehidupan secara
langsung. Dan itulah yang terjadi sekarang ini, bahwa kemiskinan sekarang ada
dimana-mana. Jika pemerintah tidak mengatasi masalah kemiskinan secepat
mungkin, mungkin kemiskinan akan bertambah terus-menerus. Kemiskinan tidak hanya
berdampak bagi para rakyat miskin tetapi juga berdampak bagi warga sekitarnya
karena kemiskinan juga dapat meningkatkan tindakan kriminalitas.
Dengan tingginya angka kemiskinan di Indonesia, maka hal ini menjadi masalah
tersendiri bagi negara ini dan sampai saat ini masih belum ada solusinya. Dan
kemiskinan mempunyai hubungan dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu
kemiskinan harus kita tanggulangi agar angka kemiskinan tidak semakin tinggi.
Buruknya
generasi penerus adalah dampak yang berbahaya akibat kemiskinan. Jika anak-anak
putus sekolah dan bekerja karena terpaksa, maka akan ada gangguan pada
anak-anak itu sendiri seperti gangguan pada perkembangan mental, fisik dan cara
berfikir mereka. Contohnya adalah anak-anak jalanan yang tak mempunyai tempat
tinggal, tidur dijalan, tidak sekolah, mengamen untuk mencari makan dan lain
sebagainya. Dampak kemiskinan pada generasi penerus merupakan dampak yang
panjang dan buruk karena anak-anak seharusnya mendapatkan hak mereka untuk
bahagia, mendapat pendidikan, mendapat nutrisi baik dan lain sebagainya. Ini
dapat menyebabkan mereka terjebak dalam kesulitan hingga dewasa dan berdampak
pada generasi penerusnya.
1.5
Cara Menanggulangi Kemiskinan
·
Mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Jumlah penduduk miskin tidak akan dapat dikurangi secara signifikan tanpa
adanya pertumbuhan ekonomi yang bermanfaat bagi orang miskin. Pada periode
setelah krisis, berkurangnya penduduk miskin lebih banyak disebabkan karena
membaiknya stabilitas ekonomi dan turunnya harga bahan makanan. Untuk
menurunkan tingkat kemiskinan lebih jauh lagi, pertumbuhan ekonomi yang lebih
tinggi merupakan suatu keharusan.
·
Peningkatan pelayanan sosial bagi
masyarakat miskin. Indonesia harus dapat menyelesaikan masalah dalam bidang
pelayanan sosial agar manfaat dari pembangunan lebih dirasakan. Peningkatan
dalam efektifitas dan efisiensi pemberian pelayanan sosial, dapat dicapai
dengan mengusahakan perbaikan dalam sistem kelembagaan dan kerangka hukum,
termasuk dalam aspek-aspek yang terkait dengan desentralisasi. Hal ini akan
membuat penyedia jasa mengenali tanggung jawab mereka dalam menjaga kualitas
pelayanan yang diberikan, disamping memberikan kesempatan bagi pemerintah dan
masyarakat untuk mengawasi aktifitas tersebut.
·
Perlidungan bagi si miskin. Kebanyakan
penduduk Indonesia rentan terhadap kemiskinan. Hampir 40 persen dari penduduk,
hidup hanya sedikit di atas garis kemiskinan nasional dan mempunyai pendapatan
kurang dari US$2 per hari. Perubahan sedikit saja dalam tingkat harga,
pendapatan dan kondisi kesehatan, dapat menyebabkan mereka berada dalam
kemiskinan, setidaknya untuk sementara waktu. Program perlidungan sosial yang
ada tidaklah mencukupi dalam menurunkan tingkat resiko bagi keluarga miskin,
walaupun memberikan manfaat pada keluarga yang lebih berada. Kondisi ini dapat
diperbaiki dengan menyediakan program perlindungan sosial yang lebih bermanfaat
bagi penduduk miskin serta masyarakat yang rentan terhadap kemiskinan.
·
Penanggulangan Kemiskinan dengan
Pemberdayaan Masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana
masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki
situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi
apabila warganya ikut berpartisipasi. Suatu
usaha hanya berhasil dinilai sebagai “pemberdayaan masyarakat” apabila kelompok
komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan
atau dikenal juga sebagai subyek. Disini subyek merupakan motor penggerak, dan
bukan penerima manfaat
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Seorang Laki-Laki dan Kelinci dalam novel halusinasi
no
|
Jenis kemiskinan
|
Penyebab kemiskinan
|
Akibat kemiskinan
|
kalimat
|
1.
|
Absolut
|
Struktural
|
Terserang penyakit dikarenakan
Kekurangan gizi
|
ابتسم عبد الله في مرارة وقال : منذ شهرين وأنا أحلم بالآرناب,
يخيل إلي أن فيه الشفاء, منذ الحرب وأيام هتلر السوداء والناس لا يجدون الرغيف
إلا بصعوبة
|
2.
|
Absolut
|
kemiskinan muncul karena adanya
ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi
pendapatan timpang, penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah
yang terbatas dan kualitasnya rendah.
|
Pengangguran
|
فهم لا يملكون شيئا إلا الحمار الآعرج, أما البقرة فقد اشتراها لهم
أحد الآغنياء.
|
3.
|
Absolut
|
Muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya
manusia karena kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas
juga rendah, upahnya pun rendah
|
Cakupan gizi rendah, pemeliharaan kesehatan kurang,
lingkungan buruk, dan biaya untuk berobat tidak ada. Akibat terkena penyakit, menyebabkan
produktivitas rendah, menghasilan rendah dan pengeluaran bertambah.
|
و تتساءل
إحدى النسوة : لماذا يعاني الناس من فقرالدم ولا تعاني من البهاءم؟ وبرد عليها
زوجها مازحا. لأن الحكومة تمص دم الفلاحين, ألا ترين أنهم يجمعون محاصيل القمح,
ويأخذونها بأرخص الأسعار!! ويرسلونها للانجليز في الحرب وأحيانا لا يكفي المحصول
لحصة الحكومة فنشتريه من السوق السوداء, ونوردها لهم بثمن بخس !! والحكومة يا
امرأة لا تستولي على البرسيم ولا على (تبن) البهائم, هل عرفت كيف يأتي فقر الدم.
|
4.
|
Absolut
|
Struktural
|
Cakupan gizi rendah, menjaga kesehatan kurang,
lingkungan buruk, dan biaya untuk berobat tidak ada. menyebabkan produktivitas rendah,
menghasilan rendah dan pengeluaran bertambah.
|
ازداد
الوهن بعبد الله, وبدت عيناه ووجنتاه غائرتين أكثر من ذي قبل, وتحؤلت زرقة وجهه
إلى شحوب ظاهر, وازداد لهاله سرعة, كما ازداد بياض عينيه صفرة.
|
5.
|
Absolut
|
Struktural
|
Tidak mempunyai biaya pendidikan
|
وهو الأمي
|
6.
|
Absolut
|
Struktural
|
Cakupan gizi rendah, pemeliharaan kesehatan kurang,
lingkungan buruk, dan biaya untuk berobat tidak ada. Akibat terkena penyakit, menyebabkan
produktivitas rendah, menghasilan rendah dan pengeluaran bertambah sehingga tidak
adanya dana untuk pergi ke dokter.
|
ثم يأتي الشفاء من الله, وليس
فينا من ذهب إلى طبيب أبداً
|
7.
|
Absolut
|
Struktural
|
Cakupan gizi rendah, pemeliharaan kesehatan kurang, lingkungan
buruk, dan biaya untuk berobat tidak ada. Akibat terkena penyakit, menyebabkan
produktivitas rendah, menghasilan rendah dan pengeluaran bertambah.
|
يصعب في
هذا الزمان ,وفي هذه القرية بالذات تشخيص أي مرض والسب في ذلك أن الأمراض
الكثيرة تختلط في جسم الفلاح لكن يظل دائما الداء الأساسي هو الفقر فقرالدم.
|
Maka dapat disimpulkan bahwa tokoh
Abdullah Saruji yang terdapat pada cerita Seorang Laki-Laki dan Kelinci pada novel Halusinasi termasuk kepada:
Jenis kemiskinan: Kemiskinan Absolut atau
Mutlak
Penyebab Kemiskinan: Kemiskinan Strktural
Akibat Kemiskinan:
·
Cakupan gizi rendah, pemeliharaan
kesehatan kurang, lingkungan buruk, dan biaya untuk berobat tidak ada. Akibat terkena penyakit, menyebabkan
produktivitas rendah, menghasilan rendah dan pengeluaran bertambah sehingga
tidak adanya dana untuk pergi ke dokter.
·
Pengangguran
·
Tidak ada biaya untuk mendapatkan pendidikan
2.2 Analisis kemiskinan pada novel lapar dengan judul
“lapar”
N0
|
jenis
|
Akibat
|
penyebab
|
Kalimat
|
1.
|
absolut
|
Struktural
|
merasakan kelaparan sehingga rela memperebutkan apa
saja yang bisa dimakan.
|
"ماذا
يجري هنا ؟”
"يطالبون
باللحم والخبز والذي منه !”
" أبهذه الطريقة ؟ "
"
الجوع يفعل أكثر "
|
2.
|
absolut
|
Struktural
|
mendapatkan gaji yang sangat kecil sehingga untuk memenuhi kebutuhan pun
tidak bisa
|
" أ
تريد أن تعمل ؟ "
"انتبه كمن لسعه سوط على ظهره الغارى"
" نعم "
" أ عزب أم متزوج ؟ "
" متزوج و لديّ طفل واحد "
" أ تزيد العمل وحدك أم أنت والزوجة ؟"
" وحدى! . ."
" في هذه الحالة لا مأوى. والآجرة الشهرية خمسة
جنيهات في الشهر مقابل عمل يومي متواصل من الصباح حتى المساء! "
" لكن المأوى ضروري "
" إذن, تعمل أنت و زوجتك وأجرة النفر الواحد خمسة جنيهات في
الشهر "
|
3.
|
absolut
|
Struktural
|
tidak mampu membiayai kebutuhan pokok sehingga untuk makan pun
sehari-haripun tidak ada dan secara tidak langsung menyebabkan kelaparan
kepada anggota keluarganya.
|
فليكن
. . ليس في اليد حيلة. غلى الآقل من أجل الطفل الصغير. و هو لا يمكن أن ينسى
أنياب الجوع. فالجوع ينهش و يلذع ويذلّ النفس
|
4.
|
absolut
|
Struktural
|
Tidak dapat membiayai hidup dengan layak
|
ومر
يوم وراء يوم. أيام بطيئة ثقيلة طويلة. هو يعمل وزوحته تعمل ولا يكاد الآجر يوفر
طعام , فكيف بالكساء وغيره مما يحتاجه البيت الذى يشبه الثوب الخلق كلما رقعته
من ناحية انخرق من ناحية أخرى
|
5.
|
absolut
|
Struktural
|
Anggota
keluarga nya mengalami kesulitan dan bahkan sekarat dikarenakan kelaparan
yang sangat
|
تحرق الحجر حمدان أخيرا, حين جاءته أنّة مكتومة من
البعيد من قطعة لحم وعظم حيّة ملقاة فوق الرمل الملتهب, تحرك ووجد طفله في حالة
قريبة من الاحتضار, العرق يسيل منه عيناه مليئتان بالدمع المعجون بالرمل والتراب
والضراعة, حرارة جسمه ترتفع ونفسه يضيق وجبهته في الآرض لا يريد أن يراى أحدا
حتى أباه نفسه.
|
pada novel Lapar termasuk kepada:
Jenis kemiskinan: Kemiskinan
Absolut atau Mutlak
Penyebab Kemiskinan: Kemiskinan
Strktural
Akibat Kemiskinan:
·
merasakan kelaparan sehingga rela
memperebutkan apa saja yang bisa dimakan.
·
tidak mampu membiayai kebutuhan
pokok sehingga untuk makan sehari-haripun susah dan secara tidak langsung
menyebabkan kelaparan serta kesulitan kepada anggota keluarganya.
·
Tidak dapat membiayai hidup
dengan layak
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kemiskinan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup
memelihara dirinya sesuai dengan taraf
kehidupan kelompok dan juga tidak
mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
Didalam cerita “seorang
laki-laki dan kelinci” pada novel Halusinasi kita dapat mengetahui bahwasanya
jenis kemiskinan yang dialami oleh tokoh utama yaitu Abdullah Saruji adalah
jenis kemiskinan absolut atau mutlak dengan penyebab kemiskinan structural yang
memiliki berbagai macam akibat.
Pada novel Lapar di dalam judul cerita “ Lapar” dengan tokoh utama
Hamdan kita dapat mengetahui bahwasanya tokoh utama mengalami kemiskinan absolut
atau mutlak yang memiliki berbagai macam akibat kemiskinan didalam sebuah
cerita serta dapat disimpulkan bahwasanya kemiskinan yang dialami Hamdan
termasuk kepada penyebab kemiskinan structural.
4.2 Saran
Agar peneliti sastra lebih
bersemangat legu dalam meneliti karya sastra dan mengetahui karya sastra adalah
gambaran nyata kehidupan didunia. Dan jadilah peneliti sastra yang professional
agar bisa dijadikan teladan bagi penikmat sastra dan memberikan ilmu yang
bermanfaat
DAFTAR PUSTAKA
·
http://joents.blogspot.com/2012/04/makalah-tentang-kemiskinan.html
·
http://ahmadefendy.blogspot.com/2010/04/klasifikasi-dan-jenis-jenis-kemiskinan.html
·
http://saefakipratiwi.wordpress.com/2012/03/08/dampak-kemiskinan/
·
http://mutosagala.wordpress.com/2012/05/08/cara-menanggulangi-kemiskinan/
·
http://smjsyariah89.wordpress.com/2012/12/21/cara-mengatasi-kemiskinan-di-indonesia/
·
http://bkmgabus.blogspot.com/2012/02/faktor-utama-penyebab-kemiskinan-di.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar