Jumat, 07 Juni 2013

contoh analisis novel kajian kemiskinan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Kemiskinan di setiap Negara memiliki jenis, penyebab serta akibat yang berbeda-beda. Khususnya di Negara Indonesia penyebab kemiskinan terbesar dikarenakan kurangnya sumber daya manusia yang berpotensial dan kurangnya lapangan pekerjaan, pendidikan yang rendah dan banyak lagi lainnya.
Secara teoritis kemiskinan dikatakan sebagai sebuah fenomana dimana taraf hidup seseorang ( masyarakat ) didalam suatu Negara masih sangat memprihatinkan (rendah), dimana seseorang ( masyarkat ) tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup yang selayaknya.
Begitupun didalam sebuah novel. Penulis bisa memunculkan sisi kemiskinan pada  sebuah novel untuk membuat alur cerita yang bisa menarik seseorang. dan kemiskinan yang dimunculkan di dalam suatu novel pun memiliki jenis, penyebab serta akibat yang berbeda-beda.
1.2  Rumusan Masalah

Ø  Apa pengertian, penyebab serta akibat dari kemiskinan ?
Ø  Kalimat mana sajakah yang menunjukkan kemiskinan di dalam cerita “ seorang laki-laki dan kelinci” pada novel Halusinasi ?
Ø  Apa jenis, penyebab dan akibat kemiskinan di dalam cerita “ seorang laki-laki dan kelinci” pada novel Halusinasi ?
Ø  Kalimat mana sajakah yang menunjukkan kemiskinan di dalam cerita “ Lapar” pada novel Lapar ?
Ø  Apa jenis, penyebab dan akibat kemiskinan di dalam cerita “ Lapar” pada novel Lapar?

1.3  Pembatasan Masalah

Makalah ini hanya membahas tentang teori kemiskinan beserta Analisis jenis, penyebab dan akibat pada dua novel yang berbeda yaitu novel Halusinasi dengan judul cerita “ seorang laki-laki dan kelinci” dan novel Lapar dengan judul cerita “ Lapar”.

1.4  Tujuan Penelitian

Pembuatan makalah ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah :
Ø  Sebagai persyaratan Ujian Tengah Semester mata kuliah teori sastra
Ø  Menganalisis lebih dalam lagi tentang sosiologis sastra khususnya kajian tentang kemiskinan


1.5  Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
a.       Mahasiswa
Manfaat untuk mahasiswa adalah mahasiswa dapat mengetahui bentuk kemiskinan  didalam mengalisis tokoh utama
b.      Pembaca
Manfaat untuk pembaca adalah untuk memahami karakter tokoh utama khususnya didalam kajian kemiskinan dalam ranah sosiologi sastra agar  dapat mendalami isi cerita 


BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kemiskinan
Secara etimologis “kemiskinan” berasal dari kata “miskin” yang artinya tidak berharta benda dan serba kekurangan. Terdapat pengertian kemiskinan menurut para ahli, diantaranya:
·         Sorjono Soekanto (1990): kemisikinan adalah suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
·         Departemen Sosial dan Biro Pusat Statistik (BPS dan Depsos,2002): kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk hidup layak.
·         John Friedman: mendefinisikan kemiskinan sebagai suatu ketidaksamaan kesempatan dalam mengakumulasikan basis kekuatan sosial.

2.2 Jenis-Jenis Kemiskinan
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan absolut, kemiskinan  relatif dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untak memenuhi kebutuhan hidup minimum: pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari fihak lain yang membantunya.
Untuk lebih mengetahui secara pasti tingkat kemiskinan suatu masyarakat maka diciptakan indikator kemiskinan atau garis kemiskinan. Di Indonesia, garis kemiskinan BPS menggunakan dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach) dan pendekatan Head Count Index. Selain itu, terdapat garis kemiskinan lainnya, yaitu garis kemiskinan Sajogyo dan garis kemiskinan Esmara. Sajogyo mendefinisikan batas garis kemiskinan sebagai tingkat konsumsi per kapita setahun yang sama dengan beras. Kelemahan dari metode ini adalah hanya menggunakan acuan satu harga komoditi dan porsinya dalam anggaran keluarga, bahkan dalam keluarga miskin, menurun secara cepat.
      Berdasarkan kelemahan tersebut Esmara mencoba untuk menetapkan suatu garis kemiskinan pedesaan dan perkotaan yang dipandang dari sudut pengeluaran aktual pada sekelompok barang dan jasa esensial, seperti yang diungkapkan secara berturut-turut dalam Susenas.
Adapun kemiskinan, dapat dibedakan berdasarkan kategorinya bisa dibedakan menurut jenisnya dan penyebabnya.
·         Menurut jenisnya.
Dalam hal ini kemiskinan dibedakan menjadi:
a)      Kemiskinan absolut/mutlak
Adalah keadaan yang  mana pendapatan kasar bulanan tidak mencukupi untuk membeli keperluan minimum sebuah isi rumah yang diukur berdasarkan tahap perbelanjaan minimum.
b)      Kemiskinan relative
Adalah kemiskinan yang dilihat berdasarkan perbandingan antara sesuatu tingkat pendapatan lainnya. Contohnya, seseorang yang tergolong kaya (mampu) pada masyarakat desa tertentu bias jadi termiskin pada masyarakat desa yang lain.
Kemiskinan menurut penyebabnya akan dijelaskan pada 2.3.
1.3    Penyebab Kemiskinan
·         Menurut penyebabnya
Dilihat dari segi penyebabnya kemiskinan dapat dibagi menjadi:
a.       Kemiskinan structural
Kemiskinan struktural ini adalah suatu kondisi di mana sekelompok orang berada di dalam wilayah kemiskinan, dan tidak ada peluang bagi mereka untuk keluar dari kemiskinan, bahkan juga anak-anaknya. Mereka terjebak dalam lingkaran setan kemiskinan, dan bisa dikatakan mengalami “kemiskinan abadi“. Jika seorang pemulung punya anak, dan dia tidak memiliki biaya untuk memberikan gizi yang cukup, maka akan berdampak kepada kecerdasan sang anak, lalu juga tidak punya biaya menyekolahkan anaknya, maka seakan-akan keluar dari wilayah kemiskinan hanyalah sebuah angan-angan.
Apa yang bisa membawa orang keluar dari kemiskinan struktural ? Paling tidak secara teoritis ada 2 (dua) hal, yaitu (1) gizi yang baik semasa balita, serta (2) pendidikan yang memadai. Dengan dua hal tersebut, kemiskinan struktural bisa diatasi perlahan-lahan. Dengan demikian, program nasional atau gerakan masyarakat pemberian gizi tambahan untuk balita miskin juga salah satu upaya penting dalam menanggulangi kemiskinan struktural ini. Demikian juga dengan penyediaan sekolah yang gratis untuk masyarakat miskin. Program anak asuh yang menjadi inisiatif masyarakat beberapa tahun yang lalu juga merupakan upaya untuk mengatasi kemiskinan struktural.
b.      Kemiskinan kultural
Disebut kemiskinan kultural, adalah budaya yang membuat orang miskin, yang dalam antropologi disebut Koentjaraningrat dengan mentalitas atau kebudayan kemiskinan sebagai adanya budaya miskin. Seperti, masyarakat yang pasrah dengan keadaannya dan menganggap bahwa mereka miskin karena turunan, atau karena dulu orang tuanya atau nenek moyangnya juga miskin, sehingga usahanya untuk maju menjadi kurang.

Penyebab kemiskinan menurut Kuncoro (2000:107) sebagai berikut:
  1. Secara makro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan timpang, penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah yang terbatas dan kualitasnya rendah
  2. Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia karena kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas juga rendah, upahnya pun rendah
  3. Kemiskinan muncul sebab perbedaan akses dan modal.
ismawan (2003:102) mengutarakan bahwa penyebab kemiskinan dan keterbelakangan adalah persoalan aksesibilitas. Akibat keterbatasan dan ketertiadaan akses manusia mempunyai keterbatasan (bahkan tidak ada) pilihan untuk mengembangkan hidupnya, kecuali menjalankan apa terpaksa saat ini yang dapat dilakukan (bukan apa yang seharusnya dilakukan). Dengan demikian manusia mempunyai keterbatasan dalam melakukan pilihan, akibatnya potensi manusia untuk mengembangkan hidupnya menjadi terhambat.
Kemiskinan juga muncul karena adanya perbedaan kualitas sumber daya manusia, karena jika kualitas manusianya rendah pasti akan mempengaruhi yang lain, seperti pendapatan. Tapi itu hanyalah masalah klasik. Sekarang penyebab kemiskinan adalah karena tidak mempunyai uang yang banyak. Orang yang mempunyai uang banyak, mereka dapat meningkatkan kualitas hidupnya karena mereka dapat bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Berbeda dengan orang miskin yang tidak punya uang banyak, mereka tidak dapat bersekolah yang lebih tinggi karena mereka tidak punya uang lagi untuk membiayai uang sekolah seperti masuk perguruan tinggi atau SMA.
1.4    Akibat Kemiskinan
Dampak kemiskinan di Indonesia memunculkan berbagai penyakit pada kelompok risiko tinggi seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, dan lanjut usia. Diakui bahwa sejak krisis ekonomi tahun 1997 jumlah penduduk miskin di Indonesia meningkat. Kemiskinan yang terjadi di Indonesia menyebabkan cakupan gizi rendah, pemeliharaan kesehatan kurang, lingkungan buruk, dan biaya untuk berobat tidak ada. Akibat terkena penyakit, menyebabkan produktivitas rendah, menghasilan rendah dan pengeluaran bertambah. Kemiskinan memang tidak pernah berhenti dan tidak bosan menghancurkan cita-cita masyarakat Indonesia khususnya para generasi muda.
Kemiskinan sudah banyak “membutakan” segala aspek seperti pendidikan. Sebagian dari penduduk Indonesia lantaran keterbatasan ekonomi yang tidak mendukung, oleh contoh kecil yang terjadi di lapangan banyak anak yang putus sekolah karena menunggak SPP, siswa SD yang nekat bunuh diri karena malu sering ditagih oleh pihak sekolah, anak di bawah umur bekerja keras dengan tujuan memberi sesuap nasi untuk keluarganya, dll. Bagaimana Indonesia mau maju kalau generasi muda yang seharusnya sekolah sekarang ikut merasakan korban faktor kemiskinan.
      Sekarang kemiskinan sudah memberikan dampak yang beraneka ragam mulai dari tindak kriminal, pengangguran, kesehatan terganggu, dan masih banyak lagi. Kemiskinan memang dapat menyebabkan beragam masalah tapi untuk sekarang masalah yang paling penting adalah bagaimana caranya agar anak-anak kecil yang sama sekali tidak mampu dapat bersekolah dengan baik seperti anak-anak lainnya.
      Pertama itulah masalah yang harus dipecahkan oleh pemerintah karena jika masalah itu tidak dapat dibereskan maka akan muncul masalah-masalah baru yang lebih banyak lagi. Dan juga banyak orang-orang miskin terkena penyakit tapi mereka sulit untuk berobat ke dokter karena mahal, walapun pemerintah sudah memberikan kartu kemiskinan Tapi itu tidak menjamin di rumah sakit.
      Kemiskinan memang dapat mengganggu kesejahteraan masyarakat, dan itu sangat tampak dari adanya rumah kumuh di pinggiran sungai, adanya penyakit busung lapar. Mungkin kemiskinan terjadi karena tidak dapat membiayai kehidupan secara langsung. Dan itulah yang terjadi sekarang ini, bahwa kemiskinan sekarang ada dimana-mana. Jika pemerintah tidak mengatasi masalah kemiskinan secepat mungkin, mungkin kemiskinan akan bertambah terus-menerus. Kemiskinan tidak hanya berdampak bagi para rakyat miskin tetapi juga berdampak bagi warga sekitarnya karena kemiskinan juga dapat meningkatkan tindakan kriminalitas.
      Dengan tingginya angka kemiskinan di Indonesia, maka hal ini menjadi masalah tersendiri bagi negara ini dan sampai saat ini masih belum ada solusinya. Dan kemiskinan mempunyai hubungan dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu kemiskinan harus kita tanggulangi agar angka kemiskinan tidak semakin tinggi.
Buruknya generasi penerus adalah dampak yang berbahaya akibat kemiskinan. Jika anak-anak putus sekolah dan bekerja karena terpaksa, maka akan ada gangguan pada anak-anak itu sendiri seperti gangguan pada perkembangan mental, fisik dan cara berfikir mereka. Contohnya adalah anak-anak jalanan yang tak mempunyai tempat tinggal, tidur dijalan, tidak sekolah, mengamen untuk mencari makan dan lain sebagainya. Dampak kemiskinan pada generasi penerus merupakan dampak yang panjang dan buruk karena anak-anak seharusnya mendapatkan hak mereka untuk bahagia, mendapat pendidikan, mendapat nutrisi baik dan lain sebagainya. Ini dapat menyebabkan mereka terjebak dalam kesulitan hingga dewasa dan berdampak pada generasi penerusnya.
1.5    Cara Menanggulangi Kemiskinan
·         Mempercepat pertumbuhan ekonomi. Jumlah penduduk miskin tidak akan dapat dikurangi secara signifikan tanpa adanya pertumbuhan ekonomi yang bermanfaat bagi orang miskin. Pada periode setelah krisis, berkurangnya penduduk miskin lebih banyak disebabkan karena membaiknya stabilitas ekonomi dan turunnya harga bahan makanan. Untuk menurunkan tingkat kemiskinan lebih jauh lagi, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi merupakan suatu keharusan.
·         Peningkatan pelayanan sosial bagi masyarakat miskin. Indonesia harus dapat menyelesaikan masalah dalam bidang pelayanan sosial agar manfaat dari pembangunan lebih dirasakan. Peningkatan dalam efektifitas dan efisiensi pemberian pelayanan sosial, dapat dicapai dengan mengusahakan perbaikan dalam sistem kelembagaan dan kerangka hukum, termasuk dalam aspek-aspek yang terkait dengan desentralisasi. Hal ini akan membuat penyedia jasa mengenali tanggung jawab mereka dalam menjaga kualitas pelayanan yang diberikan, disamping memberikan kesempatan bagi pemerintah dan masyarakat untuk mengawasi aktifitas tersebut.
·         Perlidungan bagi si miskin. Kebanyakan penduduk Indonesia rentan terhadap kemiskinan. Hampir 40 persen dari penduduk, hidup hanya sedikit di atas garis kemiskinan nasional dan mempunyai pendapatan kurang dari US$2 per hari. Perubahan sedikit saja dalam tingkat harga, pendapatan dan kondisi kesehatan, dapat menyebabkan mereka berada dalam kemiskinan, setidaknya untuk sementara waktu. Program perlidungan sosial yang ada tidaklah mencukupi dalam menurunkan tingkat resiko bagi keluarga miskin, walaupun memberikan manfaat pada keluarga yang lebih berada. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan menyediakan program perlindungan sosial yang lebih bermanfaat bagi penduduk miskin serta masyarakat yang rentan terhadap kemiskinan.
·         Penanggulangan Kemiskinan dengan Pemberdayaan Masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi. Suatu usaha hanya berhasil dinilai sebagai “pemberdayaan masyarakat” apabila kelompok komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau dikenal juga sebagai subyek. Disini subyek merupakan motor penggerak, dan bukan penerima manfaat 
BAB III
PEMBAHASAN
A.           Seorang Laki-Laki dan Kelinci dalam  novel halusinasi

no
Jenis kemiskinan
Penyebab kemiskinan
Akibat kemiskinan
kalimat
1.

Absolut

Struktural

Terserang penyakit dikarenakan Kekurangan gizi
ابتسم عبد الله في مرارة وقال : منذ شهرين وأنا أحلم بالآرناب, يخيل إلي أن فيه الشفاء, منذ الحرب وأيام هتلر السوداء والناس لا يجدون الرغيف إلا بصعوبة

2.







Absolut






kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan timpang, penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah yang terbatas dan kualitasnya rendah.
Pengangguran







فهم لا يملكون شيئا إلا الحمار الآعرج, أما البقرة فقد اشتراها لهم أحد الآغنياء.






3.









Absolut









 Muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya manusia karena kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti produktivitas juga rendah, upahnya pun rendah



Cakupan gizi rendah, pemeliharaan kesehatan kurang, lingkungan buruk, dan biaya untuk berobat tidak ada. Akibat terkena penyakit, menyebabkan produktivitas rendah, menghasilan rendah dan pengeluaran bertambah.
و تتساءل إحدى النسوة : لماذا يعاني الناس من فقرالدم ولا تعاني من البهاءم؟ وبرد عليها زوجها مازحا. لأن الحكومة تمص دم الفلاحين, ألا ترين أنهم يجمعون محاصيل القمح, ويأخذونها بأرخص الأسعار!! ويرسلونها للانجليز في الحرب وأحيانا لا يكفي المحصول لحصة الحكومة فنشتريه من السوق السوداء, ونوردها لهم بثمن بخس !! والحكومة يا امرأة لا تستولي على البرسيم ولا على (تبن) البهائم, هل عرفت كيف يأتي فقر الدم.



4.







Absolut







Struktural







Cakupan gizi rendah, menjaga kesehatan kurang, lingkungan buruk, dan biaya untuk berobat tidak ada. menyebabkan produktivitas rendah, menghasilan rendah dan pengeluaran bertambah.
ازداد الوهن بعبد الله, وبدت عيناه ووجنتاه غائرتين أكثر من ذي قبل, وتحؤلت زرقة وجهه إلى شحوب ظاهر, وازداد لهاله سرعة, كما ازداد بياض عينيه صفرة.





5.
Absolut
Struktural
Tidak mempunyai biaya pendidikan
وهو الأمي

6.

Absolut


Struktural
Cakupan gizi rendah, pemeliharaan kesehatan kurang, lingkungan buruk, dan biaya untuk berobat tidak ada. Akibat terkena penyakit, menyebabkan produktivitas rendah, menghasilan rendah dan pengeluaran bertambah sehingga tidak adanya dana untuk pergi ke dokter.
ثم يأتي الشفاء من الله, وليس فينا من ذهب إلى طبيب أبداً

7.
Absolut
Struktural
Cakupan gizi rendah, pemeliharaan kesehatan kurang, lingkungan buruk, dan biaya untuk berobat tidak ada. Akibat terkena penyakit, menyebabkan produktivitas rendah, menghasilan rendah dan pengeluaran bertambah.


يصعب في هذا الزمان ,وفي هذه القرية بالذات تشخيص أي مرض والسب في ذلك أن الأمراض الكثيرة تختلط في جسم الفلاح لكن يظل دائما الداء الأساسي هو الفقر فقرالدم.

Maka dapat disimpulkan  bahwa tokoh Abdullah Saruji yang terdapat pada cerita Seorang Laki-Laki dan Kelinci  pada novel Halusinasi termasuk kepada:
Jenis kemiskinan: Kemiskinan Absolut atau Mutlak
Penyebab Kemiskinan: Kemiskinan Strktural
Akibat Kemiskinan:
·         Cakupan gizi rendah, pemeliharaan kesehatan kurang, lingkungan buruk, dan biaya untuk berobat tidak ada. Akibat terkena penyakit, menyebabkan produktivitas rendah, menghasilan rendah dan pengeluaran bertambah sehingga tidak adanya dana untuk pergi ke dokter.
·         Pengangguran
·         Tidak ada biaya untuk mendapatkan pendidikan
2.2 Analisis kemiskinan pada novel lapar dengan judul “lapar”

N0
jenis
Akibat
penyebab
Kalimat
1.
absolut
Struktural
merasakan kelaparan sehingga rela memperebutkan apa saja yang bisa dimakan.

"ماذا يجري هنا ؟
"يطالبون باللحم والخبز والذي منه !”
" أبهذه الطريقة ؟ "
" الجوع يفعل أكثر  "
2.
absolut
Struktural
mendapatkan gaji yang sangat kecil sehingga untuk memenuhi kebutuhan pun tidak bisa

" أ تريد أن تعمل ؟ "
"انتبه كمن لسعه سوط على ظهره الغارى"
" نعم "
" أ عزب أم متزوج ؟ "
" متزوج و لديّ طفل واحد "
" أ تزيد العمل وحدك أم أنت والزوجة ؟"
" وحدى! .  ."
" في هذه الحالة لا مأوى. والآجرة الشهرية خمسة جنيهات في الشهر مقابل عمل يومي متواصل من الصباح حتى المساء! "
" لكن المأوى ضروري "
" إذن, تعمل أنت و زوجتك وأجرة النفر الواحد خمسة جنيهات في الشهر "

3.
absolut
Struktural
tidak mampu membiayai kebutuhan pokok sehingga untuk makan pun sehari-haripun tidak ada dan secara tidak langsung menyebabkan kelaparan kepada anggota keluarganya.
فليكن . . ليس في اليد حيلة. غلى الآقل من أجل الطفل الصغير. و هو لا يمكن أن ينسى أنياب الجوع. فالجوع ينهش و يلذع ويذلّ النفس

4.
absolut
Struktural
Tidak dapat membiayai hidup dengan layak

ومر يوم وراء يوم. أيام بطيئة ثقيلة طويلة. هو يعمل وزوحته تعمل ولا يكاد الآجر يوفر طعام , فكيف بالكساء وغيره مما يحتاجه البيت الذى يشبه الثوب الخلق كلما رقعته من ناحية انخرق من ناحية أخرى
5.
absolut
Struktural
Anggota keluarga nya mengalami kesulitan dan bahkan sekarat dikarenakan kelaparan yang sangat
تحرق الحجر حمدان أخيرا, حين جاءته أنّة مكتومة من البعيد من قطعة لحم وعظم حيّة ملقاة فوق الرمل الملتهب, تحرك ووجد طفله في حالة قريبة من الاحتضار, العرق يسيل منه عيناه مليئتان بالدمع المعجون بالرمل والتراب والضراعة, حرارة جسمه ترتفع ونفسه يضيق وجبهته في الآرض لا يريد أن يراى أحدا حتى أباه نفسه.

pada novel Lapar  termasuk kepada:
Jenis kemiskinan: Kemiskinan Absolut atau Mutlak
Penyebab Kemiskinan: Kemiskinan Strktural
Akibat Kemiskinan:
·         merasakan kelaparan sehingga rela memperebutkan apa saja yang bisa dimakan.
·         tidak mampu membiayai kebutuhan pokok sehingga untuk makan sehari-haripun susah dan secara tidak langsung menyebabkan kelaparan serta kesulitan kepada anggota keluarganya.
·         Tidak dapat membiayai hidup dengan  layak


BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kemiskinan adalah suatu  keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sesuai dengan taraf  kehidupan  kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.
Didalam cerita “seorang laki-laki dan kelinci” pada novel Halusinasi kita dapat mengetahui bahwasanya jenis kemiskinan yang dialami oleh tokoh utama yaitu Abdullah Saruji adalah jenis kemiskinan absolut atau mutlak dengan penyebab kemiskinan structural yang memiliki berbagai macam akibat.
Pada novel Lapar di dalam  judul cerita “ Lapar” dengan tokoh utama Hamdan kita dapat mengetahui bahwasanya tokoh utama mengalami kemiskinan absolut atau mutlak yang memiliki berbagai macam akibat kemiskinan didalam sebuah cerita serta dapat disimpulkan bahwasanya kemiskinan yang dialami Hamdan termasuk kepada penyebab kemiskinan structural.
4.2 Saran
Agar peneliti sastra lebih bersemangat legu dalam meneliti karya sastra dan mengetahui karya sastra adalah gambaran nyata kehidupan didunia. Dan jadilah peneliti sastra yang professional agar bisa dijadikan teladan bagi penikmat sastra dan memberikan ilmu yang bermanfaat
DAFTAR PUSTAKA
·         http://joents.blogspot.com/2012/04/makalah-tentang-kemiskinan.html
·         http://ahmadefendy.blogspot.com/2010/04/klasifikasi-dan-jenis-jenis-kemiskinan.html
·         http://saefakipratiwi.wordpress.com/2012/03/08/dampak-kemiskinan/
·         http://mutosagala.wordpress.com/2012/05/08/cara-menanggulangi-kemiskinan/
·         http://smjsyariah89.wordpress.com/2012/12/21/cara-mengatasi-kemiskinan-di-indonesia/
·         http://bkmgabus.blogspot.com/2012/02/faktor-utama-penyebab-kemiskinan-di.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar