Right Decision or
Wrong Decision
Bagi aku, Hidup itu adalah sebuah keputusan. Dan setiap
keputusan yang kita pilih memiliki konsekuensi yang harus kita terima dan kita
jalani. Dalam setiap keputusan yang telah diputuskan ada banyak hal yang akan
terjadi dan kita tak tau apa hal terburuk yang akan kita hadapi di setiap
keputusan kita.
Aku,
Diusiaku yang
terbilang sangat muda.
Diusiaku yang masih menginginkan banyak hal seperti
orang lainnya,
Diusiaku yang masih menginginkan berpetualang,
Diusiaku yang masih belum bisa bersikap dewasa
Aku memutuskan untuk menikah.
Aku bukan wanita yang masih berusia dibawah 17 tahun
saat ini.
Aku pun akan menikah disaat usiaku 24 tahun 17
september nanti
Usiaku terbilang sangat cukup untuk menikah, bahkan
sangat siap untuk menikah. Mungkin lebih tepatnya Usia yang Pas.
Lantas mengapa aku bilang aku sangat muda?
Bagiku, aku menikah diusiaku yang masih muda dan belum
dewasa.
Disaat dunia sekitarku sibuk dengan hobbi dan
kesibukannya masing-masing. Dunia teman temanku yang masih sibuk menyelesaikan
studinya atau bahkan meningkatkan studinya kejenjang lebih tinggi, ada pula
yang sibuk mencari destinasi perjalanan keliling negeri atau luar negeri demi
menambah pengalamannya, juga masih banyak teman teman ku yang mengejar karrir
dan bersaing demi mencari uang sebanyak-banyaknya.
Tapi yang aku tau, Mereka dengan kesibukannya masing
masing memiliki 1 tujuan, mereka sama sama mencari 1 hal yaitu kebahagiaan.
Lantas aku memutuskan untuk menikah demi mencapai
tujuanku yang sama seperti mereka yaitu BAHAGIA
Terlintas dibenakku, Apakah ada jaminan ketika menikah
dengan orang yang kau pilih kau akan bahagia?
Apakah ada jaminan ketika kau memutuskan untuk menikah
kau akan menjalani kehidupan yang lebih berbahagia?
Apakah ada jaminan dengan memilih pernikahan sebagai
langkah selanjutnya dihidupmu, bisa membuatmu lebih bahagia?
Dengan yakin aku menjawab TIDAK ADA jaminan apapun, dan
bahkan TIDAK ADA yang bisa menjaminnya.
Right decision or Wrong Decision??
Disinilah sisi ujian yang sebenarnya, Aku belum
memulainya, aku bahkan belum menginjak pintu pernikahan yang sesungguhnya
Namun aku bertekad inilah Pilihannku.
Salahkah? Atau benarkah? Itu adalah konsekuensi ku
dalam menjalaninya.
Aku harus bersiap siap dan menyiapkan.
Bisa saja aku memilih melanjutkan karirku, cita-citaku,
dan menyiapkan masa depan yang cemerlang
Bisa juga aku memilih seperti biasanya, bekerja dan
berliburan
Bisa juga aku memilih melanjutkan kuliahku.
Tapi dengan yakin aku memilih untuk menikah.
Semua pilihan itu terhapuskan seketika,
Benakku berfikir, dengan menikah aku sudah menggenapkan
setengah imanku
Dengan menikah aku lebih mudah menggapai surgaku
Semuanya terlintas begitu saja
Apalagi sih yang mau aku cari???
Bahagia
Aku hanya ingin bahagia
Dengan memilihmu apapun resikonya aku hanya ingin
bahagia
Dengan memilihmu apapun rintangannya aku hanya ingin
menggapai surgaku melalui jalan pintas melalui ridho-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar